Pada saat jari tangan kurang ajar itu menyentuh dada, kaki Kwi Lan bergerak dengan kecepatan yang sukar diduga.
Dengan gerakannya yang lincah dan ilmu pedang yang ganas, untuk sementara Kwi Lan dapat, bertahan terhadap desakan kakek ini.
Dia, putera Ratu Khitan, Pangeran Mahkota yang disembah-sembah rakyatnya, kini dicerewet-cerewetkan oleh seorang gadis jelita yang galak!
Kwi Lan dan Talibu untuk pertamakalinya bertemu, tanpa sadar kalau keduanya adalah anak-anak Ratu Khitan dan Suling Emas
Kwi Lan tiba-tiba ingat Kiang Liong, dia gemes karena pemuda tampan itu sama sekali tak memandang muka padanya
Sampai lima kali orang itu menyuruh Kwi Lan berhenti di tempat-tempat tertentu, berbisik bahwa tempat itu terjaga oleh seorang dua orang
Ia melihat, banyak tadi orang sebangsanya, bukan orang Hsi-hsia. Kalau orang Han sudah membantu Hsi-hsia menentang kerajaan sendiri.
Kalau ia bersembunyi di dasar jurang itu, tentu tubuhnya dihujani senjata rahasia. Akan tetapi di bawah batu besar yang menonjol ini
Kwi Lan yang tabah dan nekat terus menerobos masuk ke dalam gau yang dingin dan sempit. Untuk mencari di mana Pangeran Mahkota di sekap
Kwi Lan tak kenal takut, dia masuk markas para pemberontak yang sangat banyak jebakan-jebakan berbahaya
Kwi Lan berniat menolong Pangeran Talibu, ada rasa penasaran tinggi terkait putra ibu angkatnya itu, yang membuatnya penasaran
Suma Kiat hampir saja melecehkan Putri Mimi, namuan dia keder juga melihat kaka misannya yang marah besar
Suma Kiat berhasil menculik Putri Mimi dan Kiang Liong, Suma Ceng dibikin pingsan. Suaminya tak aneh, karena tahu siapa ayah remaja itu
Suma Kiat walaupun dikit gila, ternyata sangat cerdas, selain akan membawa Kiang Liong, dia juga berniat culik Putri Mimi
Suma Kiat yang sudah terdesak oleh Kian Liong tertolong ibunya yang tiba-tiba muncul dan mendesak Kiang Liong
Suma Kiat mewarisi watak jahat ayahnya dan kegilaan ibunya, sikap yang aneh dan dikit gila membuat Kiang Liong bingung
Suma Kiat harus akui ilmu silatnya masih di bawah kaka misannya, Kiang Liong, kini dia gunakan siasat lainnya, yakni mulut!
Suma Kiat terlampau licik, Kiang Liong hampir saja celaka di tangan anak pamannya ini, untung ilmu silatnya sangat tinggi
Kiang Liong masih penasaran dengan kelakuan Suma Kiat yang misterius dan penuh muslihat, sehingga merekapun berkelahi
Kiang Liong hanya bisa menahan dongkolnya, kerajaan terkepung, Kaisar Sung malah lebih suka pilih jaman damai