• Senin, 2 Oktober 2023

Apakah Rakyat Libya Kualat dengan Mantan Pemimpinnya, Muammar Gadaffi, Libya Tak Pernah Aman Sampai Kini!

- Sabtu, 16 September 2023 | 20:14 WIB
Muammar Gadaffi pernah bawa Libya sebagai negeri makmur, tapi ulah AS dan anteknya bikin Libya kacau balau hingga kini, ditambah banjir bandang dahsyat, makin lengkap penderitaan negeri kaya migas ini (dok, tangkapan layar/net)
Muammar Gadaffi pernah bawa Libya sebagai negeri makmur, tapi ulah AS dan anteknya bikin Libya kacau balau hingga kini, ditambah banjir bandang dahsyat, makin lengkap penderitaan negeri kaya migas ini (dok, tangkapan layar/net)

BEBASBARU.COM, INTERNASIONAL – Masih lekat dalam ingatan, bagaimana sang mantan Pemimpin Libya Muammar Gadaffi mampu bawa negera Libya makmur.

Di jaman sang pemimpin ini, Libya di katakan satu-satuanya negara Afrika Utara ini yang surplus keuangannnya dan tak punya utang luar negeri.

Bahkan seluruh sekolah, hingga rumah sakit di jaman Muammar Gadaffi di gratiskan, tidak di pungut biaya sepeserpun.

Baca Juga: Kiamat Lokal Bernama Banjir Dahsyat Mirip Jaman Nabi Nuh: 20.000 Jiwa Diperkirakan tewas di Libya

Tak terkecuali BBM, BBM bakan jauh lebih murah di bandingkan dengan air mineral. Namun, ulah Amerika Serikat dan sekutunya yang tak ingin sang pemimpin yang di bilang diktator ini lama berkuasa membuat Libya kacau balau.

Bekerja sama dengan ‘pengkhianat’ negara, mereka memprovokasi rakyat Libya agar memberontak pada Muammar Gaddafi.

Sanf Kolonel pun digulingkan dalam pemberontakan yang memecah belah negara Afrika Utara dan melahirkan banyak sekali milisi yang saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan hingga saat ini.

Kini, Libya bak sudah jatuh tertimpa tangga, belum juga negara aman dan makmur, karena banyaknya milisi bersenjata yang ingin berkuasa.

Baca Juga: Jadi Capres Libya, Putra Muammar Gaddafi Adalah Terpidana Mati Tapi di Ampuni  

Kini banjir dahsyat hantam negera ini, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) melaporkan pada hari Rabu (13/09/2023) lalu, para pejabat menyebutkan jumlah korban tewas dan hilang berbeda-beda, namun semuanya berjumlah ribuan.

Dalam salah satu jumlah korban jiwa terbesar yang disebutkan sejauh ini, Walikota Abdulmenam Ghaithi mengatakan kepada media penyiaran, bahwa mungkin ada 18.000 hingga 20.000 orang tewas.

Berdasarkan jumlah distrik yang terkena dampak. Hichem Abu Chkiouat, menteri penerbangan sipil di pemerintahan timur.

Mengatakan kepada Reuters bahwa sejauh ini telah dihitung lebih dari 5.300 orang tewas, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat secara signifikan dan bahkan mungkin dua kali lipat.

Baca Juga: Ratusan Orang Terpaksa Mengungsi Dikarenakan Banjir Yang Disebabkan Oleh Topan Super Saola di Filipina!

OCHA mengatakan pada hari Rabu perkiraannya ada lebih dari 2.000 kematian dan setidaknya 5.000 orang hilang. Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan pada hari Selasa sekitar 10.000 orang diperkirakan hilang.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X