Sejarah Umat Islam setelah Wafatnya Nabi Muhammad SAW sangat menarik sekali untuk kita ketahui dan tentu saja wajib kita ketahui, agar kita tahu bagaimana perjuangan dalam menegakan syariat Islam yang luar biasa hambatan dan rintangannya. Sekaligus kita juga tahu bagaimana Agama Islam mampu jadi perekat seluruh Umat Manusia hingga akhir jaman. Kenapa kami angkat kisah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz? Karena kita tahu saat ini sangat langka ada pemimpin yang seperti beliau. Baik ketaqwaannya, keadilannya, ketegasannya serta benar-benar hanya memikirkan Umat Islam dan tidak hanya diri sendiri dan keluarga beliau saja. Inilah kisahnya yang kami kutip dari buku ‘Mengenal Pola Kepemimipinan Umat dari Karakteristik Perihidup Khalifah Rasulullah” Alih Bahasa Oleh: Mahyuddin Syaf dkk, cetakan kedua dari Penerbit CV Diponegoro, Bandung, Tahun 1985. Selamat membaca mulai edisi ini dan seterusnya, semoga bermanfaat
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang Khalifah (siapapun orangnya), sekalipun dia mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai pucuk pimpinan dalam satu negara, namun takkan mungkin mampu menjalankan tugas dengan sempurna tanpa di damping oleh gubernur, para hakim dan para bendaharawan.
Dengarlah apa yang dikatakannya mengenai hal itu:
“Negara itu mempunyai beberapa tiang dan ia tak akan dapat berdiri tanpa tiang-tiang itu…Gubernur merupakan salah satu diantara tiang-tiang itu, Hakim juga salah satu diantaranya, Bendaharawan atau penguasa Baitul Mal merupakan tiang pula dan tiang ke empat adalah saya.
Dengan demikian, manakala diinginkan agar negara ini menjadi contoh teladan dalam mengemban tugas agama dan hak-hak manusia, maka keteladanan itu harus terbentuk dari perpaduan keempat tiang, atau apparat pemerintahan itu. Yaitu Khalifah, Gubernur, Hakim dan Bendahara.

Ilustrasi kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (dok, pinterest)
Supaya negara mennjadi ikutan, maka semua apparat itu harus sama-sama memikul tanggung jawab, dan dengan bimbingan dari Amirul Mu’minin mereka harus menjadi perintis dan pelopor umat. Demikianlah Umar menampilkan negara dengen keseluruhannya, dan ia sebagai pemimpin siap sedia memikul tanggung jawab dan memberikan pengorbanan yang diperlukan.
Sebelum memerintahkan sesuatu kepada para gubernur, para hakim dan bendaharawan, maka terlebih dahulu ia memulainya dengan diri sendiri. Sebelum ini, kita pernah mendengar ucapan yang sangat indah dari mulut Umar Bin Abdul Aziz: