• Kamis, 1 Juni 2023

Buah Simalakama Illegal Logging di Kalsel, Ditangkap Pelakunya Rakyat Kecil, Dibiarkan Alam Makin Rusak!

- Rabu, 24 Mei 2023 | 20:28 WIB
Ilustrasi, illegal logging masih marak di Hutan Kalsel, tapi pelakunya kebanyakan rakyat kecil dan tak tertangkap (dok, tangkapan layar/net)
Ilustrasi, illegal logging masih marak di Hutan Kalsel, tapi pelakunya kebanyakan rakyat kecil dan tak tertangkap (dok, tangkapan layar/net)

BEBASBARU.COM, BANJARBARU - Walaupun dampaknya tak sehebat pertambangan ataupun perkebunan sawit, tapi illegal logging tetap berdampak serius pada alam.

Banjir dan tanah longsor menjadi ancaman nyata bagi warga, sehingga di saat musim hujan begini ancaman bencana alam tak terelakan.

Parahnya, sampai kini aparat terkait masih kesulitan memberantas illegal logging, karena pelakunya justru warga kecil.

Baca Juga: Nikita Mirzani Lihat Video 47 Detik Diduga Rebecca Klopper Kaget Liat Bentuk Vaginanya, Kok Gitu ya Bentuknya?

Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel berulang kali mendapati potongan kayu yang tak bertuan. Namun, pelakunya tak pernah ditemukan.

Kepala Seksi Pengamanan Hutan Dishut Kalsel, Haris Setiawan, Rabu (24/5/2023), mengakui pihaknya selama ini kesulitan mengungkap pelaku penebangan liar.

“Setiap kali ada temuan kayu, petugas tidak menemukan pemiliknya. Dugaan sementara, saat kami akan bergerak, sudah diketahui,” katanya.

Padahal, Haris mengatakan penebangan liar masih marak di Kalsel. Ambil contoh seperti di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai, Tabalong, Banjar, Tanah laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

“Selama ini, semua wilayah yang ada kawasan hutannya memang rentan pelanggaran dan masih terjadi penebangan liar,” ujarnya.

Kurang maksimalnya pengawasan di kawasan hutan diakui karena keterbatasan jumlah personel Polisi Kehutanan (Polhut).

Baca Juga: Siap-siap, Rebecca Klopper Bakal Sama Seperti Artis Rezky Aditya, Segera Dipolisikan Imbas Video Hot 47 Detik

Terpisah, Kepala Dishut Kalsel, Fathimatuzzahra, mengatakan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 74 personel.

Jumlah itu dirasa masih tak ideal untuk pengamanan hutan se-Provinsi Kalsel. Seharusnya, kata dia, setiap orang Polhut membawahi masing-masing sekitar 5 ribu hektare.

“Tapi kini satu orang membawahi 41 ribu hektare. Personel Polhut kita masih kurang sekitar 300 orang,” bebernya.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Banjarmasinpost.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X