BệBASbaru.com, BANJAR - Dahulu 50 persen warga Desa Pesayangan Barat, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakoni pekerjaan perajin berlian.
Tak heran, bila kawasan ini diisebut sentra perajin pengosokan intan berlian di Kabupaten Banjar.
Kondisi itu dibenarkan Sekretaris Desa Pesayangan Barat, Muhammad Mukhtar saat ditemui wartawan Banjarmasinpost.co.id, Kamis (6/1/2022).
Baca Juga: Balap Liar Marak, Satlantas Polres HSU Bubarkan dan Sikat 28 Motor
"Dahulunya 50 persen warganya perajin pengosokan intan berlian. Kini sudah beralih menjadi perajin pukaha dan berdagang," ujar Muhammad Mukhtar.
Menurut Muhammad Mukhtar, perajin pengosokan intan yang bertahan dapat dihitung dengan jari, sekitar delapan orang.
"Mereka merupakan kerabat dari perajin pengosokan intan berlian di Desa Pesayangan Barat," ujarnya.
Beralihlah perajin pengosokan intan karena kurangnya bahan baku dari pemesan intan berlian yang dihaluskan.
Muhammad Mukhtar berkeinginan agar ada regulasi yang mengatur perdagangan intan berlian di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak lagi dijual dalam bentuk mentah.
Artikel Terkait
Seminggu Banjir Tak Surut-surut, Ketua RT 22 Kelurahan Keraton Kabupaten Banjar Minta Bantuan
Sawah Berubah Jadi Danau Akibat Banjir, Kabupaten Banjar Tetap Surplus Beras Hingga 10 Ton
Banjir Belum Surut di Desa Lokbuntar Kabupaten Banjar, Penyakit Mulai Berdatangan
Distribusi Air Berubah, Bikin Warga Kompleks GAM Kertakhanyar Sengsara Karena Harus Begadang Tunggu Air Leding
Belum Beres Ganti Rugi! Pembangunan Bendungan Riam Kiwa Tertunda, Ancaman Banjir Mengintai