BệBASbaru.com, BANJARMASIN - Tak terima almarhum suaminya meregang nyawa diduga akibat kekerasan oleh oknum Polisi, Juma warga Jalan Teluk Tiram, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel mengadu ke Bid Propam Polda Kalsel, Senin, (17/1/2021).
Bersama sejumlah kerabat dan didampingi kuasa hukumnya yaitu Kamarullah, Juma kurang lebih selama dua setengah jam menyampaikan aduannya di Kantor Bid Propam Polda Kalsel, Jalan S Parman, Kota Banjarmasin.
Kamarullah mengatakan, almarhum berinisial S dinyatakan meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kota Banjarmasin di hari yang sama pasca mendapat tindakan kekerasan saat diamankan di rumahnya, Jalan Teluk Tiram, Kota Banjarmasin, Kamis (29/12/2021).
Baca Juga: Kasus 30 IPad Tak Sesuai Spesikasi di Setwan Kota Banjarbaru Kejari Jebloskan Dua Orang Masuk Lapas
Dijelaskan, Juma yang merupakan istri kedua almarhum S dan sang anak yang berusia satu tahun menjadi saksi hidup bagaimana tindakan kekerasan oleh oknum Polisi terhadap almarhum S.
"Saat itu dini hari kebetulan korban ini setelah tahajud lalu langsung didobrak, tanpa ditunjukkan surat penangkapan, penggeledahan atau penjelasan, langsung dipukuli di hadapan istri dan anaknya yang sekarang sudah yatim ini," kata Kamarullah.
Almarhum S kata Kamarullah lalu dibawa oleh oknum Polisi yang menurutnya berjumlah sekitar delapan orang dari Satuan Reserse Narkoba Polres Banjar menggunakan mobil.
Setelahnya, keluarga mendapatkan kabar bahwa S berada di rumah sakit dalam keadaan sudah tak bernyawa.
"Perlakuannya tidak manusiawi. Kalau korban ini mau lari atau melawan wajar, ini bagaimana mau melawan usianya saja sudah enam puluh tahun lebih sudah punya cucu. Tapi tetap dipukuli," kata Kamarullah.
Karena itu kata dia, keluarga besar almarhum menuntut keadilan atas kejadian tersebut.
Hingga saat melapor ke Bid Propam Polda Kalsel pun kata Kamarullah, keluarga tak mengetahui persoalan apa yang menyebabkan almarhum diperlakukan demikian.
"Makanya kami meminta keadilan supaya ini benar-benar diproses lebih lanjut," terang Kamarullah.
Kejanggalan kata Kamarullah tak berhenti sampai di situ saja.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Tanbu Dilatar Cemburu, Polisi Tak Mau Berspekulasi Alasan Pelaku Masih DPO
Artikel Terkait
Pembangunan Infrastruktur di Kalsel Payah, Ombudsman Akui Laporan Banyak dari Warga
Maling ‘Kada Ba’adat’ Mur Jembatan Antasan Bromo Disikat! Resiko Besar Jembatan Bisa Ambruk
Tim Pemberantasan Mafia Tanah Kalsel Terbentuk, Langsung Kerja Telaah 3 Laporan Masuk
Beton Parkiran yang Dihajar Pickup dan Tewaskan Ibu Hamil, Insiden Atau Apa?
Bangun Rumah Dilahan Pemko dan Bakal Direvitalisasi, Warga RT 11 dan 12 Kuripan Tergusur Tanpa Ganti Rugi?