• Senin, 2 Oktober 2023

Serikat Pekerja Ini Tidak Ikut-ikutan Mahasiswa Kalsel Demo Tolak Kenaikan BBM, Ini Alasannya

- Selasa, 6 September 2022 | 21:28 WIB
Mahasiswa demo menolak kenaikan harga BBM (dok, Kolase Tangkapan Layar)
Mahasiswa demo menolak kenaikan harga BBM (dok, Kolase Tangkapan Layar)

BệBASbaru.com, BANJARMASINMahasiswa Kalsel turut bergerak turun menolak kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pada Sabtu 3 September 2022 lalu.

Namun sikap berbeda justru dilakukan Korwil Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka ngaku sengaja menahan diri tak ikut-ikutan demo.

Syahrul mengaku pihaknya menahan diri untuk tidak turun ke jalan hari ini menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Demi kondusifitas yang tetap terjaga kami menahan diri," kata dia di Banjarmasin, Selasa.

Baca Juga: Demo Tolak BBM Terjadi Sporadis Dibeberapa Daerah, Jokowi Masih Pede Demo Tak Bikin Pemerintahannya Goyang!

Diketahui sebelumnya serikat pekerja bersama sejumlah kalangan masyarakat lainnya merencanakan turun ke jalan menggelar aksi demo.

Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya rencana tersebut ditunda baik di Jakarta maupun daerah lainnya termasuk Banjarmasin.

Meski begitu, Syahrul menyebut tetap mengagendakan untuk melakukan aksi pada tanggal 12 September mendatang di Kabupaten Tabalong dengan menurunkan 80 persen dari jumlah anggota FSP KEP Kalsel.

Baca Juga: Memalukan! Aksi Demo dan Mogok Massal Warga Labuan Baju Soal Pulau Komodo jadi Pemberitaan Media Asing

Pihaknya akan menuntut 3 hal, yakni menolak kenaikan harga BBM subsidi, menuntut kenaikan UMK minimal 10 persen dan menuntut dicabutnya Undang-Undang Cipta Kerja Omnibuslaw.

"Selain itu kita juga akan melakukan tuntutan masalah internal, yakni masalah pembagian jam kerja," katanya.

Syahrul meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan menaikan harga BBM karena jelas memberatkan dan mempengaruhi berbagai sektor yang ada di masyarakat.

"Bantuan tunai langsung (BLT) tidak menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat karena acap salah sasaran," ucapnya. Demikian dikutip bebasbaru.com dari Antara.com, Selasa (06/09/2022).***

Editor: Editor Alma

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X