BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-Cerbung - “Cici yang mulia, adikmu lancang mengganggu, mohon ampun!” kata Liu Hwee dengan suara aneh.
Hening sejenak, bau harum makin keras dan terdengarlah suara dari sudut yang gelap.
“Siauw-moi, apa Ayahmu juga melarang kau main-main dengan pemuda tampan sehingga kau membawanya ke sini?”
Baca Juga: Kho Ping Hoo Cinta Bernoda Darah (episode 262), Bu Sin dan Liu Hwe Masuk Sebuah Terowongan Rahasia
Bu Sin diam-diam bergidik. Bau harum ini mengingatkan ia akan Siang-mou Sin-ni, serupa benar. Dan suara itu!
Halus lembut dan merdu, akan tetapi mengandung sesuatu yang mengerikan, apalagi kata-katanya begitu tak tahu malu!
“Tidak, Cici. Dia ini seorang tamu kita. Kami berdua ditawan It-gan Kai-ong di dalam terowongan sebelah.
Untuk menyelamatkan diri, terpaksa aku mempergunakan pintu rahasia dan dengan lancang lewat di sini.”
“Hemmm, kau tahu siapapun dia yang berani menggangguku di sini harus mati. Untukmu, aku masih bisa mengampuni, tapi dia ini!”
“Ampunkan dia, Cici. Bukan kehendaknya lewat di sini, melainkan aku yang mengajaknya karena dia telah menolongku dari tangan anak buah It-gan Kai-ong.
Orang-orang seperti kita tidak bisa hidup senang sebelum membalas budi orang, bukan?
Dia menolong nyawaku satu kali, aku pun harus menolongnya kembali dua kali. Kalau kau membunuhnya, lebih baik bunuh aku lebih dulu, Cici.”
Baca Juga: Kho Ping Hoo Cinta Bernoda Darah (episode 261), Berhasil Lolos dan Kini Menyelinap Keluar!
Terdengat suara ketawa lembut, tapi yang membuat bulu tengkuk Bu Sin meremang.
Artikel Terkait
Heboh Transaksi Ghaib Capai Rp 300 T, Mahfud MD dan Sri Mulyani Tagih Penjelasan dari PPATK
Beredar Transaksi Janggal Capai Rp 300 T, PPATK Kirim Beberapa Data Keuangan ke Kemenkeu
Sempat Viral, Ternyata Ini Sumber Misteri Transaksi Mencurigakan Capai Rp 300 T di Kemenkeu!
Resmi Ditahan Polisi, Ternyata Ini Alasan Ajudan Pribadi Melakukan Penipuan ke Teman Sendiri...!
Dari Kuli Bangunan hingga Selebgram, Inilah Perjalanan Hidup Ajudan Pribadi Sebelum Tersangka Kasus Penipuan