• Kamis, 1 Juni 2023

Kho Ping Hoo Cinta Bernoda Darah (episode 317), Liu Gan mengajak Lu Sian Pergi Bersama, Kedua Matinya Sampyuh!

- Selasa, 28 Maret 2023 | 05:34 WIB
Cinta Bernoda Darah (dok, ilustrasi bebasbaru)
Cinta Bernoda Darah (dok, ilustrasi bebasbaru)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG – Sejenak Liu Lu Slan terhenyak kaget, mundur dua langkah dan mukanya berubah pucat.

Akan tetapi beberapa detik kemudian ia agaknya dapat menahan gelora hatinya yang terkejut, karena ia melangkah maju lagi tiga langkah dengan gerakan tenang.

Kemudian suaranya terdengar lantang, juga mengandung kumandang seperti terdengar dari dunia lain karena ia juga mempergunakan ilmu mujijat Coam-im-i-hun-to seperti yang dipergunakan ayahnya tadi.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Cinta Bernoda Darah (episode 316), Pat-jiu Sin-ong Bangkit dari Peti Mati, Semua Kaget!

“Tidak, Ayah. Aku masih ingin hidup, ingin menguasai dunia, ingin memperkembangkan Beng-kauw sehingga seluruh manusia di permukaan bumi ini menjadi penganut Beng-kauw semua!”

“Bodoh! Agama yang dipaksakan dengan kekerasan akan hancur sendiri karena para penganutnya akan menjadi penganut palsu. Mari, ikut dengan aku!”

“Ayah, kenapa kau tidak mati sendiri? Aku tidak mau ikut!”

Pat-jiu Sin-ong Liu Gan yang disangka telah mati selama tiga tahun lebih itu tertawa, suara ketawanya bergelombang dan kumandangnya datang susul menyusul.

Lebih separuh jumlah tamu jatuh ber­gulingan, tidak kuat menahan getaran suara ketawa bergelombang ini yang seakan-akan membetot semangat mereka sehingga mereka roboh pingsan!

Hanya tokoh-tokoh besar saja yang sanggup menahan sehingga tidak roboh terguling, akan tetapi mereka tetap saja harus mengerahkan sinkang dan tergoyang-goyang di atas tempat duduk masing-masing.

“Kau hendak memaksa, Ayah? Aku melawan!” bentak Liu Lu Sian dan tubuh­nya bergerak ke depan, melancarkan pukulan dengan kedua tangannya, dibantu rambut kepalanya.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Cinta Bernoda Darah (episode 315), Lu Sian Tetap Memaksa Pamannya Menyerah dan Jadi Anak Buahnya

Karena maklum bahwa di dunia ini agaknya hanya ayahnya yang merupakan lawan terberat.

Maka sekaligus Liu Lu Sian mengeluarkan seluruh tenaganya untuk merobohkan ayahnya yang disangkanya telah mati itu.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X