BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Sian Eng yang berdiri di tengah-tengah dalam keadaan terkurung, hanya memandang tanpa mengubah kedudukan badan dan tanpa menoleh.
Hanya sepasang matanya di balik kerudung hitam itu yang melirik ke kanan kiri, kemudian tampak giginya berkilat putih ketika ia berkata.
“Kalian telah bebas. Pedang telah dicabut. Tidak lekas mencokel mata kanan kalian. Tunggu apa lagi?”
Ucapan yang menyakitkan hati ini merupakan komando bagi lima orang kakek pengemis itu untuk menerjang dengan hebat.
Sian Eng dalam keadaan terkepung dan lima orang itu melakukan serangan berbareng. Lima buah pedang dengan tusukan dan bacokan kilat mengarah tubuhnya.
Tiba-tiba terdengar suara tertawa terkekeh dan lima orang pengemis terkejut ketika melihat bayangan putih melesat cepat dari tengah kepungan dan benar saja.
Ketika mereka melihat, ujung pedang mereka hanya mengenai tempat kosong dan lima buah pedang mereka hampir beradu sendiri dengan kawan.
Cepat mereka menengok dan kiranya Sian Eng telah berdiri sambil bertolak pinggang di sebelah kiri sambil tersenyum mengejek.
Pengemis hidung bengkok yang berdiri paling dekat, cepat menerjangnya dengan pedang, diikuti oleh teman-temannya yang kini tidak mengurung lagi.
Inilah yang dikehendaki Sian Eng, yaitu agar lima orang pengeroyoknya itu menyerangnya dengan susul menyusul, tidak berbareng seperti tadi.
Begitu pedang Si Hidung Bengkok menyambar, ia menggerakkan lengannya secara aneh. Pedang menusuk datang dan terdengarlah jerit mengerikan disusul robohnya tubuh pengemis hidung bengkok.
Sian Eng tidak berhenti sampai di situ saja. Tubuhnya terusbergerak ke depan dan jerit kesakitan susul menyusul sehingga akhirnya empat orang pengemis yang lain juga roboh.
Artikel Terkait
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 33), Kelompok Pengemis Kini Ketakutan dan Pergi Ditertawai si Bocil Kwi Lan
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 34), Pengasuh Kwi Lan Ini Bertemu Suaminya yang Jadi Pengemis Baju Kotor
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 35), Pengasuh Kwi Lan Kaget Suaminya Tewas dan Diminta Mencari Anak Mereka
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 36), Pengemis Baju Kotor Salah Sangka dengan Kwi Lan dan Pengasuhnya
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 37), Sian Eng Datang Senjata Rahasia Menyambar ke Arah Kwi Lan dan Pengasuhnya
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 38), Sian Eng Turunkan Tangan Kejam, Tangan 8 Pengemis Dibabat Buntung Semua