• Kamis, 1 Juni 2023

Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 43), Kwi Lan Kini Berusia 19 Tahun dan Mulai Merantau Cari Orang Tuanya

- Rabu, 24 Mei 2023 | 19:44 WIB
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Seperti dewa. “Tunggulah dan kalau memang berani, datanglah kelak di puncak Cheng-liong-san!”

Sian Eng hanya tersenyum dan me­mandang lima orang itu yang pergi sam­bil meringis kesakitan. Setelah keadaan menjadi sunyi, barulah Sian Eng menoleh kepada Bi Li dan membentak.

“Apakah engkau hendak pergi pula meninggalkan aku?” Di dalam suaranya terkandung ancaman maut. Bi Li menggeleng kepala, menyusut air matanya.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 42), Sian Eng Langsung Tantang Pentolan Pengemis Baju Bersih

“Pergi ke mana? Suamiku telah mati....! Tidak, aku tidak akan pergi dari sini, kecuali pergi ke akhirat. Tidak ada lagi yang kuharapkan.”

Mendengar jawaban ini, Sian Eng me­ngeluarkan suara tertawa terkekeh-kekeh mendirikan bulu roma. Kwi Lan menge­rutkan keningnya, akan tetapi ketika me­lirik ke arah Bi Li.

Ia melihat wanita itu memandang kepadanya dan tahulah ia bahwa Bi Li diam-diam amat mengharap­kan agar kelak dapat bertemu dengan puteranya yang bernama Hauw Lam.

Dan gadis ini, biarpun tidak mendengar kata-kata keluar dari mulut Bi Li, dapat menduga, bahkan berjanji dalam hatinya bahwa kelak ia akan bantu mencari pu­tera yang hilang itu.

Semenjak terjadi peristiwa itu, Kwi Lan belajar makin tekun dan giat karena ia maklum bahwa ilmu kepandaian tinggi merupakan modal terutama baginya untuk kelak mencari orang tuanya.

Dan untuk membantu Bi Li mencari puteranya yang bernama Tang Hauw Lam. Dan semenjak terjadinya peristiwa itulah nama Kam Sian Eng dikenal di dunia kang-ouw se­bagai seorang tokoh yang aneh dan luar biasa.

Serta memiliki ilmu kesaktian yang dahsyat pula. Hal ini menyebabkan semua orang menjauhkan diri dari hutan itu, yang dianggap sebagai hutan iblis dan tak seorang pun berani memasukinya.
***

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 41), Disuruh Congkel Mata, 5 Pengemis Baju Bersih Marah Besar pada Sian Eng

Lima tahun kemudian, seorang gadis berusia sembilan belas tahun berjalan se­orang diri di kaki Gunung Lu-liang-san, di sebelah barat kota Tai-goan.

Gadis remaja ini cantik sekali dan amat manis. Bentuk mukanya lonjong, dagunya me­runcing, dengan kulit muka yang halus dan putih seperti susu, dihias warna me­rah jambu di kedua pipinya, warna merah karena sehat.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X