BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Menyambar keluar dari gagang pedang ketika lawannya menekan alat rahasia di gagang pedang itu. Tiga batang jarum berbisa memasuki perutnya!
Tiga orang pengemis baju kotor yang bertubuh kurus-kurus itu menjadi marah sekali. Akan tetapi pada saat itu, empat orang lawannya yang tadinya juga menonton.
Dengan bersorak telah menyerbu dan menerjang mereka bertiga. Tiga orang pengemis ini cepat menggerakkan tongkat melawan pengeroyokan empat orang lawan itu.
Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 46), Kwi Lan dan Pemuda Lucu Ini Nonton Pertandingan Sambil Bertaruh
Akan tetapi ternyata kepandaian empat orang lawan, terutama yang berpakaian seperti jago silat, bermuka penuh brewok dengan alis tebal, tubuhnya tinggi besar, amatlah lihai.
Si Brewok tinggi besar ini menggunakan sepasang pedang dan gerakannya laksana harimau mengamuk. Tiga orang pengemis baju kotor itu amat kewalahan dan terdesak sambil mundur.
Namun mereka melawan terus dengan nekad sambil memaki-maki. Tidak lama pertandingan itu karena tiba-tiba tiga orang pengemis kurus itu berteriak keras dan terjungkal roboh.
Kiranya diam-diam empat orang lawannya itu telah mempergunakan senjata rahasia dan memukul roboh lawannya dengan senjata rahasia ini.
Dan agaknya senjata rahasia mereka itu semua memakai racun, buktinya begitu roboh, seperti halnya pengemis pertama, tiga orang kakek baju kotor ini pun tak bergerak lagi, mati seketika!
“Hah-ha-ha, kau kalah bertaruh! Bukankah jembel-jembel busuk pesolek yang menang?” Pemuda di samping Kwi Lan bersorak.
Kwi Lan cemberut, lalu berseru keras ke bawah, “Jembel-jembel pesolek dan kaki tangannya memang curang! Anak buah Bu-tek Siu-lam mana ada yang tidak curang dan pengecut?”
Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 45), Kwi Lan Bertemu Pemuda Lucu yang Ternyata sangat Sakti
Teringat peristiwa lima tahun yang lalu, sengaja Kwi Lan menyebut nama itu. Siapa kira, mendengar disebutnya nama ini.
Si Pemuda di sampingnya terkejut dan berteriak keras lalu terjungkal ke bawah pohon! Kwi Lan terkejut dan baru ia tahu bahwa pada saat pemuda itu terjungkal.
Artikel Terkait
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 32), Kwi Lan Bak Jadi Guru Besar para Pengemis Baju Bersih, Tunjukan Jurusnya
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 33), Kelompok Pengemis Kini Ketakutan dan Pergi Ditertawai si Bocil Kwi Lan
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 34), Pengasuh Kwi Lan Ini Bertemu Suaminya yang Jadi Pengemis Baju Kotor
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 35), Pengasuh Kwi Lan Kaget Suaminya Tewas dan Diminta Mencari Anak Mereka
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 36), Pengemis Baju Kotor Salah Sangka dengan Kwi Lan dan Pengasuhnya