• Kamis, 1 Juni 2023

Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 50), Kwi Lan yang Baru Merantau Tak Peduli Perkumpulan Manapun

- Kamis, 25 Mei 2023 | 06:56 WIB
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - “Menggerakkan lidah memang amat mudah!” Kwi Lan berkata mengejek.

“Kau bilang tidak ikut campur, akan tetapi siapa tadi yang ikut menyerangku dengan senjata rahasia ketika aku berada di atas pohon itu?”

Wajah Si Brewok menjadi merah. Me­mang tadi dia ikut menyerang Kwi Lan dengan senjata rahasianya yang berbentuk peluru bintang.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 49), Kwi Lan Sukses Sikat Pengemis Baju Bersih yang Agung-agungkan Pemimpinnya

Ia menjura kepada gadis itu dan berkata, “Harap Nona maafkan, tadi saya me­nyangka Nona adalah kawan pengemis Khong-sim Kai-pang.”

“Tidak peduli apa yang kausangka. Hayo serang aku lagi dengan senjata rahasiamu!” bentak Kwi Lan sambil ter­senyum mengejek.

Berubah muka Si Brewok. “Saya.... saya mana berani?” “Berani atau tidak masa bodoh, kau harus! Kalau membangkang, jangan bilang aku keterlaluan!”

Suara ini mengandung penuh ancaman sehingga muka yang pe­nuh brewok itu menjadi pucat. Ia berdiri saling pandang dengan kawannya.

Kawan­nya itu agaknya lebih berani daripada Si Brewok, matanya yang agak menjuling itu dipelototkan ke arah Kwi Lan dan ia berseru.

“Nona, engkau sungguh keterlaluan! Kami adalah orarg-orang Thian-liong­-pang, bukan orang-orang sembarangan! Kalau Suhengku ini berlaku mengalah kepadamu.

Adalah karena melihat engkau masih muda, masih setengah kanak-ka­nak. Setelah Ouw-suheng mengalah, mengapa engkau malah mendesaknya?

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 48), Kwi Lan Tunjukan Kemarahan Pada Pengemis Baju Bersih

Sekali dia turun tangan, engkau akan celaka, dan hal itu akan sayang sekali, melihat engkau begini muda dan cantik!” Sute, diam....!” Si Brewok menegur adik seperguruannya.

Kwi Lan marah sekali, akan tetapi tak seorang pun tahu akan hal ini karena senyumnya makin manis. “Ah, begitukah? Jadi kalian ini orang-orang Thian-liong-pang yang lihai?

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X