• Kamis, 1 Juni 2023

Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 53), Pemuda Lucu Ini Hampir Kalah Adu Balap, Inilah Awal Mula Pertemanan

- Kamis, 25 Mei 2023 | 07:04 WIB
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Takut? Siapa bilang aku takut pada­mu?” Kwi Lan bertanya, memandang tajam dan mengangkat muka membusung­kan dada, sikapnya menantang.

“Tentu saja aku yang bilang....!” Pe­muda itu berhenti dan mengatur napasnya yang agak terengah-engah. “Wah, bisa putus napasku kalau diajak balapan lari gila-gilaan seperti tadi!

Aku tidak bilang kau takut, aku tadi bertanya apa­kah engkau takut kepadaku.” “Aku tidak takut! Apamu yang ku­takuti?” Kwi Lan membentak.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 52), Kwi Lan yang Kini Jadi Mutiara Hitam Justru di Ikuti Pemuda Lucu Ini

“Kalau tidak takut mengapa lari se­perti dikejar setan? Aku.... aku mau bi­cara denganmu, aku ingin jalan bersama, kenapa kau melarikan diri?”

“Aku lari, atau jalan, atau tidur, bukan urusanmu. Aku tidak ada urusan denganmu, aku tidak ingin berjalan ber­sama, tidak ingin bicara denganmu.”

“Wah-wah-wah, kenapa begini galak? Sungguh tidak berbudi....” “Aku tidak berhutang budi kepadamu! Kau mau apa?”

Pemuda itu menyeringai dan senyum­nya yang lebar itu lucu sekali, seperti senyum orang mengunyah garam, se­hingga diam-diam Kwi Lan menjadi geli.

“Kau memang tidak berhutang budi kepadaku. Akan tetapi engkau hutang kacang! Hayo menyangkallah kalau mam­pu!

Bukankah kau berhutang kacang asin garing yang gurih dan wangi, tidak satu, tidak pula dua atau tiga, melainkan tiga genggam yang isinya banyak!”

“Hanya dua genggam!” bentak Kwi Lan. “Dua genggam banyak juga namanya. Lebih dua puluh! Hayo kaubayar kembali hutangmu itu, baru di antara kita tidak ada sangkut paut lagi!”

Kwi Lan tertegun dan melengak. Ia menoleh ke kanan ke kiri, tak berdaya. Darimana ia bisa mendapatkan kacang asin di dalam hutan itu?

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 51), Pemuda Lucu Kini Juluki Kwi Lan dengan Nama Mutiara Hitam

Dan yang sudah masuk perutnya pun tidak mungkin di­keluarkan lagi. Betapapun juga, ia kalah benar. Memang tak dapat ia menyangkal bahwa ia tadi telah makan dua genggam kacang asin pemuda itu.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X