• Senin, 2 Oktober 2023

Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 76), Nekat, Kwi Lan dan Hauw Lam Masuk ke Sarang Pentolan Penjahat

- Selasa, 30 Mei 2023 | 16:57 WIB
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Mereka yang mengikuti sudah ber­henti dan membalikkan tubuh meninggal­kan tempat itu.

Setelah tiba di depan rumah gedung besar yang dihias arca singa batu dan papan nama perkumpulan itu, Kwi Lan menghentikan kudanya dan Hauw Lam menghentikan tiupan sulingnya.

Dari luar gedung saja sudah terdengar suara ba­nyak orang di sebelah dalam. Beberapa orang penjaga menyambut mereka dengan menjura.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 74), Sayembara Perguruan Golongan Hitam Pilih Ketua Baru Kwi Lan tiba Disini

Dan di antara mereka terdapat seorang laki-laki yang mukanya penuh cambang bauk dan yang kelihatan terke­jut sekali melihat dua orang muda itu.

Akan tetapi wajahnya yang tadinya ter­kejut itu berubah merah dan ia segera menjura dan berkata. “Ah, kiranya Nona Mutiara Hitam dan Tuan.... Berandal yang datang berkunjung! Silakan masuk....!”

Melihat sikap Si Bre­wok ini, teman-temannya juga cepat memberi hormat kepada Kwi Lan dan Hauw Lam, dan mendengar nama julukan pemuda tampan itu, diam-diam mereka merasa geli.

“Ha-ha-ha!” Kiranya Si Ouw Kiu! Eng­kau masih hidup? Syukurlah kalau pan­jang umur. Kami datang memenuhi janji hendak menonton keramaian sekalian menyampaikan sumbangan kepada ketua baru Thian-liong-pang!”

Teman-teman Ouw Kiu tercengang mendengar ucapan dan menyaksikan sikap pemuda ini. Bica­ranya begitu seenaknya seperti kepada seorang sahabat baik saja.

Mereka makin heran melihat betapa Ouw Kiu yang ter­kenal jagoan di antara mereka, begitu menaruh hormat yang berlebihan terha­dap seorang pemuda dan seorang gadis cantik yang masih amat muda.

Kalau semua temannya terheran, adalah Ouw Kiu yang menjadi merah mukanya. Peris­tiwa di dalam hutan dua pekan yang lalu hanya ia ceritakan kepada para pimpinan Thian-liong-pang.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 75), Kwi Lan dan Hauw Lam Tiba di Kota yang Ramai Ini dan Jadi Pusat Perhatian

Dan para anak buah tidak ada yang boleh mendengar karena hal itu merendahkan nama besar per­kumpulan. Oleh karena itulah maka keti­ka tadi ia menyebut nama Mutiara Hi­tam dan Berandal.

Teman-temannya tidak tahu bahwa dua orang inilah yang mem­bunuh seorang anak murid Thian-liong-pang. Dengan menahan kemarahan Ouw Kiu lalu berkata lagi.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X