BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Mereka yang mengikuti sudah berhenti dan membalikkan tubuh meninggalkan tempat itu.
Setelah tiba di depan rumah gedung besar yang dihias arca singa batu dan papan nama perkumpulan itu, Kwi Lan menghentikan kudanya dan Hauw Lam menghentikan tiupan sulingnya.
Dari luar gedung saja sudah terdengar suara banyak orang di sebelah dalam. Beberapa orang penjaga menyambut mereka dengan menjura.
Dan di antara mereka terdapat seorang laki-laki yang mukanya penuh cambang bauk dan yang kelihatan terkejut sekali melihat dua orang muda itu.
Akan tetapi wajahnya yang tadinya terkejut itu berubah merah dan ia segera menjura dan berkata. “Ah, kiranya Nona Mutiara Hitam dan Tuan.... Berandal yang datang berkunjung! Silakan masuk....!”
Melihat sikap Si Brewok ini, teman-temannya juga cepat memberi hormat kepada Kwi Lan dan Hauw Lam, dan mendengar nama julukan pemuda tampan itu, diam-diam mereka merasa geli.
“Ha-ha-ha!” Kiranya Si Ouw Kiu! Engkau masih hidup? Syukurlah kalau panjang umur. Kami datang memenuhi janji hendak menonton keramaian sekalian menyampaikan sumbangan kepada ketua baru Thian-liong-pang!”
Teman-teman Ouw Kiu tercengang mendengar ucapan dan menyaksikan sikap pemuda ini. Bicaranya begitu seenaknya seperti kepada seorang sahabat baik saja.
Mereka makin heran melihat betapa Ouw Kiu yang terkenal jagoan di antara mereka, begitu menaruh hormat yang berlebihan terhadap seorang pemuda dan seorang gadis cantik yang masih amat muda.
Kalau semua temannya terheran, adalah Ouw Kiu yang menjadi merah mukanya. Peristiwa di dalam hutan dua pekan yang lalu hanya ia ceritakan kepada para pimpinan Thian-liong-pang.
Dan para anak buah tidak ada yang boleh mendengar karena hal itu merendahkan nama besar perkumpulan. Oleh karena itulah maka ketika tadi ia menyebut nama Mutiara Hitam dan Berandal.
Teman-temannya tidak tahu bahwa dua orang inilah yang membunuh seorang anak murid Thian-liong-pang. Dengan menahan kemarahan Ouw Kiu lalu berkata lagi.
Artikel Terkait
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 71), Kwi Lan Tak Berpengalaman Lenggang Kangkung Tantang Tokoh-tokoh Besar
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 72), Kwi Lan dan Tang Hauw Lam Kini Bak Sahabat Lama, Merantau Berdua
Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 73), Kwi Lan Merantau ke Hou-Han Dimana Neneknya Pernah Jadi Tante Girang
Bila Tertutup, Caleg Nomor Urut Besar Ramai-ramai Mundur Sebagai Caleg! Money Politik Turun Drastis
Besok Rabu 31 Mei 2023, MK Umumkan Putusan Pemilu, Ribuan Caleg Menunggu, 8 Parpol Ancam Begini!
Waketum Golkar Sebut 400 Ribu Caleg akan Berdampak Besar, Bila Pemilu Sistem Tertutup yang diputus MK