• Senin, 2 Oktober 2023

Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 83), Sumbangan 12 Wanita Muda Bikin Suasana Jadi Heboh, Kwi Lan Malah Cuek!

- Rabu, 31 Mei 2023 | 08:46 WIB
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)
Ilustrasi, Cersil Kho Ping Hoo Serial Bu Kek Siansu: Mutiara Hitam (dok, bebasbaru.com)

BEBASBARU.COM, MAHAKARYA-CERBUNG - Pinceng (aku) datang. untuk memberi hormat kepada Sin-seng Losuhu, dan memberi selamat kepada Thian-liong-pang dengan ketua barunya.

Dan karena pinceng seorang miskin yang hanya suka mengumpulkan bunga-bunga harum maka pinceng hanya dapat mem­beri sumbangan.

Dua belas tangkai bunga harum ini untuk hiasan kamar Dua Belas Naga dari Thian-liong-pang sehingga ka­mar mereka menjadi harum dan membuat mereka enak tidur. Ha-ha-ha!”

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 82), Kwi Lan yang Polos Kini Tak Sadar Nyawanya Terancam

Kemudian kakek itu membunyikan cambuknya di atas kepala dua belas orang gadis tawan­annya sambil membentak,

“Hayo kalian lekas berlutut di depan majikan-majikan baru kalian!” Karena agaknya sudah tahu akan kekejaman kakek itu, dua belas orang gadis ini lalu menjatuhkan diri berlutut sambil menundukkan muka.

Para tamu yang hadir terdiri dari orang-orang golongan hitam, maka peris­tiwa ini tidaklah mengherankan hati me­reka, malah banyak di antara mereka tertawa-tawa.

Dan terdengar komentar di sana-sini memuji dua belas orang gadis itu dan menyatakan betapa senangnya menerima sumbangan benda hidup seperti itu.

Juga Thai-lek-kwi Ma Kiu dan adik-adik seperguruannya serta para anggauta Thian-liong-pang menganggap hal ini biasa dan sewajarnya saja.

Akan tetapi karena saat itu adalah saat yang penting dan di situ terdapat banyak tamu, Ma Kiu merasa malu dan jengah juga. Ia kembali menjura dan berkata.

“Ah, Saudara Ci-lan Sai-kong mengapa begitu sungkan? Kami tidak mengharap­kan sumbangan. Kedatanganmu saja sudah cukup menggirangkan hati kami!”

Sung­guhpun tidak menolak secara berterang, namun kata-kata ini menyatakan ketidak ­senangan hati dengan sumban gan itu, karena diberikan bukan pada saatnya yang tepat.

Baca Juga: Kho Ping Hoo Mutiara Hitam (Bab 81), Pengemis Baju Bersih Dihajar Kwi Lan Karena Berani Menertawakan Dirinya

“Ha-ha-ha-ha!” Kakek itu tertawa sambil mengelus jenggotnya yang kaku. “Sudah kukatakan tadi, pinceng orang miskin dan hanya suka mengumpulkan cilan.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Bebasbaru.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X