Putri Diana Sebut Ada Konspirasi Jahat yang Ingin Membunuhnya Lewat Kecelakaan dan Terbukti!

BệBASbaru.com, KISAH TOKOH – Semenjak resmi bercerai dengan King Of Charles pada Tahun 1996, setelah bertahun-tahun tak akur.

Sepak terjang Putri Diana jadi sorotan, yang paling utama adalah, dengan siapa Putri cantik ini berkencan?

Putri Diana mendapatkan dukungan publik yang luar biasa saat berpisah dengan ayah dari Wiliam dan Harry tersebut.

Baca Juga: Dulu Prince Of Wales Ngaku Sempat Mimpi 'Kudeta' Ayahnya Jadi Raja Inggris

Putri Diana sebut ada konspirasi jahat yang ingin membunuhnya dengan jalan konspirasi kecelakaan maut.

Dan, prediksi Diana bahkan sama persis dengan kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya pada 1997 di terowongan Paris, Perancis kala itu.

Dalam serial dokumenter 'The Diana Investigations' yang tayang di Discovery+, dibahas soal "Mishcon Note" yang merupakan catatan milik penasihat hukum Diana, Victor Mishcon.

Dikutip bebasbaru.com dari berbagai sumber yang di olah, Sabtu (10/09/2022), dari catatan tersebut, Diana diketahui mengadakan pertemuan tertutup dengan Mishcon untuk berdiskusi tentang 'sesuatu yang mengganggu pikirannya'.

Daily Beast mengabarkan, Mishcon mencatat sebuah pengakuan Diana yang mengejutkan.

Baca Juga: Kontroversi Putri Camilla, Sempat Tak Direstui Ratu Elizabeth II dan Pernah Disindir Lady Di Sebagai Pelakor

Di pertemuan itu, Diana mengaku mendapat informasi dari sumber terpercaya bahwa akan ada sebuah kecelakaan mobil yang direkayasa untuk membunuhnya. Ia memprediksikan, dirinya akan meninggal atau mengalami luka serius karena kecelakaan tersebut.

Menurut para pakar di 'The Diana Investigations', Mishcon sempat menginformasikan pengakuan Diana kepada kepolisian London. Sayangnya, laporan tersebut tidak ditanggapi serius.

Paparazi Sempat Dikutuk Karena Tak Menolong Kecelakaan Tragis Putri Diana

Jelang tengah malam, Sabtu 30 Agustus 1997 silam, Putri Diana bertolak dari Hotel Ritz Paris, setelah makan malam bersama Emad 'Dodi' Fayed. Dodi adalah anak pengusaha asal Mesir, Mohammed Al-Fayed, yang kebetulan juga pemilik hotel mewah tersebut.