• Selasa, 21 Maret 2023

Bila Sistem Pemilu Coblos Partai, Non Kader Malas Jadi Caleg, Tapi yang Berdarah di Parpol Punya Kesempatan

- Minggu, 1 Januari 2023 | 13:21 WIB
Kalau kembali ke sistem tertutup, maka caleg  terpilih di tentukan parpol, bakal banyak yang malas jadi caleg yang non kader (dok, KPU RI)
Kalau kembali ke sistem tertutup, maka caleg terpilih di tentukan parpol, bakal banyak yang malas jadi caleg yang non kader (dok, KPU RI)

BEBASBARU.COM, POLNAS – Mahkamah Konstitusi masih belum mengeluarkan putusan, terkait sistem pemilu 2024, apakah tetap terbuka ataukah tertutup alias hanya coblos lambang parpol.

Baik pemilu tertutup dan terbuka dan plus minusnya, namun kalau pemilu tertutup, maka caleg non kader akan banyak yang mundur teratur.

Karena kalau memperoleh kursi legislatif, nama-nama yang akan duduk di kursi empuk di tentukan parpol, dalam hal ini Ketum Parpol.

Baca Juga: Kilas Balik Terpopuler Bebasbaru Bulan November 2022: Heboh Kasus Video Panas Kebaya Merah

Tapi kalau sistem terbuka, maka semua caleg akan mendapatkan kesempatan menduduki jabatan sebagai Wakil Rakyat.

Pandangan itu di sampaikan Waketum PBB Sukmo Harsono, dia menilai pemilu dengan sistem tersebut memberikan kekhawatiran bagi partai kecil.

Sukmo menjelaskan adanya keuntungan masing-masing dari sistem proporsional baik terbuka hingga tertutup. Sistem proporsional tertutup, menurutnya, memberi harapan bagi kader lama yang sudah bergabung ke partai.

"Proporsional terbuka bagi parpol menguntungkan karena tidak membuat caleg nonkader jadi kader. Jika mereka mampu kerja keras, punya modal cukup, apalagi punya nama tenar."

Baca Juga: Dilanda Depresi Karena Malu Aibnya Dibongkar Norma Risma, R Putuskan Ingin Laporkan Eks Istri ke Polda Banten!

"Maka sudah pasti akan memperoleh suara terbanyak di dapil, dibanding kader yang sudah bertahun-tahun mengabdi dalam suka dan duka bersama partainya," kata Sukmo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/11/2022).

"Saya berpendapat sementara dengan sistem proporsional tertutup kewenangan DPP untuk menentukan siapa yang berhak duduk di DPR atas perolehan suara di dapil sedikit memberi harapan bagi kader asli (lama) yang sudah awal bergabung di partai," imbuhnya.

Sukmo mengatakan kedua sistem ini tidak membawa dampak besar bagi partai mapan. Namun, bagi partai kecil, menurut Sukmo, sistem ini ngeri-ngeri sedap.

"Bagi partai mapan segalanya sistem terbuka atau tertutup beda beda tipis dampaknya, tapi bagi parpol nonparlemen saat ini, jelas ngeri-ngeri sedap".

"Karena harus mampu meyakinkan bakal caleg bahwa peroleh suara terbanyak tidak serta merta langsung dikalahkan atau batal dilantik karena digusur oleh DPP dan diberikan pada Kader lamanya," ujarnya.

Halaman:

Editor: H. Masruddin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X