BEBASBARU.COM, INTERNASIONAL – Pemerintah Jepang kini pusing 7 keliling, dari tahun ke tahun manula semakin banyak, akibat resesi seks.
Tapi angka kelahiran justru terus menurun drastis dari tahun ke tahun, bahkan Angka kelahiran di negeri JAV ini hanya 800 ribu di tahun 2022.
Ini tentu sangat menakutkan bagi pemerintah Jepang, padahal mereka sudah bikin UU yang intinya membantu dan mensubsidi setiap warga yang mau hamil.
Pemerintah telah menjanjikan lebih banyak bantuan keuangan untuk membalikkan kondisi tersebut, tetapi banyak orang tua mengatakan memiliki anak masih terlalu mahal.
"Kami bertahan hidup dengan memotong tabungan kami sekarang," kata Katahira Kazumi, yang sudah menjadi ibu dari seorang anak berusia 4 tahun.
"Anak kedua tidak terpikirkan oleh kami," katanya kepada NHK.
Katahira memotong jam kerjanya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan berencana memiliki setidaknya dua anak.
Tapi setelah bertahun-tahun menjalani perawatan kesuburan yang mahal, dia mengatakan mereka tidak mampu membiayai keluarga yang lebih besar.
Artikel Terkait
Kiamat Makin Dekat! Kini Mekkah, Jeddah, dan Madinah Bukan Lagi Padang Pasir, Tapi Berubah Menghijau
Di Saat Ulama Makin Khawatir, Warga Arab Bersuka Cita Hujan Makin Sering Turun di Tanah Gurun dan Jadi Danau
Aksi Aktifis Kafir Swedia yang Bakar Kitab Suci Alquran Membuat Negara-negara Muslim Meradang, Picu Islamfobia
Bisnis Seks di Forum Paling Bergengsi Dunia, Bayarannya Wah! Rahasia Klien Wajib di Jaga, Atau Nyawa Melayang!
Hotelnya Jadi Terkenal Setelah Dipakai Lokasi Syuting 28 Model Seksoi, Kenapa Pemilik Hotel Ini Murka?